Pada dasarnya suatu proses mewarnai kayu sehingga bisa menghasilkan suatu produk furniture yang sangat indah dan menjadi produk unggulan tidaklah mudah harus ada tahapan-tahapan panjang yang harus di lalui, teknik pewarnaan kayu pun ada bermacam-macam dan tips cara mewarnai kayu menggunakan teknik finishing melamin adalah salah satu teknik cabang bukan teknik utama.
Jenis teknik pewarnaan finishing kayu
teknik pewarnaan kayu (finishing kayu) di bedakan menjadi 3 (tiga) kategori utama kategori yang pertama adalah teknik pewarnaan kayu dengan cara klasik (di lap), yang kedua adalah teknik pewarnaan kayu dengan cara modern (semprot), pewarnaan dengan cara di semprot ini adalah teknik pewarnaan yang sekarang ini banyak di gunakan dan banyak kita jumpai dan yang ketiganya adalah teknik tambahan (tekning yang menggabungkan antara teknik lap, teknik semprot dan teknik cap).
teknik klasik sebenarnya adalah teknik pewarnaan yang paling bagus, karena dalam pengerjaannya teknik klasik di kerjakan secara manual sampai menghasilkan warna yang mengkilap dan sempurna, namun tentunnya tekn ik klasik memiliki kelemahan yaitu membutuhkan masa pengerjaan yang lebih lama, untuk itulah teknik klasik sekarang ini jarang di gunakan dan banyak yang berali ke teknik modern ( dengan cara di semprot), karena teknik modern dengan cara di semprot akan lebih cepat dan pekerjaan pun kana selesai lebih cepat dan kualitas yang di hasilkan juga tak kalah dengan hasil teknik pewarnaan klasik.
oke… kita kembali ke tema awal yang belum selesai tadi, yaitu tips cara mewarnai kayu menggunakan teknik finishing melamin, alasan melamine (melamic) sering di gunakan para pengrajin furniture adalah.. karena melamine mudahnya dalam mendapatkan bahan melamine, melamin tak terlalu membutuhkan waktu pengeringan yang lama dan hasil akhir yang di dapat juga sangat bagus.
Proses mewarnai kayu dengan teknik finishing melamine
Dengan makin cangginya peralatan dalam dunia finishing, harus makin canggih juga para pekerjanya, karena jika tidak di imbangi dengan keahlian para pekerja, tentunya akan percuma juga peralatan yang serba canggih ini. berikut ini pross finishing yang mesti kamu tahu.
1. menambal kayu (proses pendempulan)
proses pertama yang harus di lakukan ketika akan mewarnai kayu adalah terlebih dahulu meratakan dan menambal kayu dengan cara di dempul, pada tahapan ini bisa menggunakan dempul yang di buat secara manual ataupun dempul yang di beli dari toko, tujuan proses dempul ini adalah untuk meratakan dan menutupi kayu yang memiliki cacat berupa lubang, retakan ataupun mata kayu .
secara garis besar dempul memiliki dua jenis utama yaitu :
- dempul kayu yang di buat secara manual menggunakan campuran lem
- dempul kayu dan warna yang bisa di beli dari toko atau basa di sebut wood filler
dempul lem kayu sendiri bisa di buat sendiri secara manual, karena di toko tidak ada yang , menjual dempul lem, toko hanya menyediakan lem sebagai bahan dasar untuk membuat dempul lem itu sendiri.
bahan-bahan yang di butuhkan untuk membuat dempul lem
- siapkan lem putih
- siapkan serbuk dari pemotongan kayu (orang jawa menyebutnya bluda’an) usahakan memilih serbuk kayu yang sangat lembut untuk mendapatkan hasil yang bagus
- siapkan tempat (wadah) untuk membuat dempul lem, bisa menggunakan tutup cat bekas, ataupun kayu yang tipis yang berukuran tak terlalu besar kira kira benda yang berukuran 10 x 10 cm, besar wadah tergantung seberapa banyak dempul em yang akan di buat.
jika semua bahan sudah terkumpul tinggal proses pembuatannya, yaitu dengan cara mencampur lem putih dan serbuk kayu pada wadah, komposisi pencampurannya biasanya serbuk kayu lebih banyak di bandingkan dengan lemnya.
2. proses penggerindaan kayu (pengemplasan menggunakan mesin gerinda)
tentunya proses gerindra ini harus menunggu sampai kayu yang di dempul tadi benar-benar kering dengan sempurna, karena jika dempu belum kering sempurna, nantinya akan menyulitkan proses penggerindaan, dempul akan menempel pada gerinda dan mata gerinda harus sering di ganti, selain itu para pekerja yang ber tugas untuk meng gerinda haruslah orang yang sudah ahli, jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal.
3. proses pengamplasan pertama
proses pengamplasan pertama bisa di lakukan dengan menggunakan mesin amplas (biasanya di jepara di sebut amplas selender) dan amplas yang di gunakan biasanya adalah amplas nomor 80 – 120, namun jika saat penggerindaan sudah menggunakan amplas 100-120, tahap ini bisa langsung di lewati.
4. menutupi pori-pori kayu
Proses menutupi pori-pori kayu tentunyanjuga dengan menggunakan dempul seperti impra dan lainnya, tujuannya adalah untuk memper halus kayu yang kurang bagus, seperti ada lubang dan juga menyamarkan bekas tambalan akibat dempulan pertama tadi.
5. proses pengamplasan yang ke dua
hampir sama dengan pengamplasan pertama tadi, yaitu harus menunggu sampai kering dan yang berbeda adalah amplas yang di gunakan pada tahap ini lebih halus karena amplas yang di gunakan adalah amplas nomor 120 – 150.
6. penyemprotan pertama (menggunakan bahan sanding)
sanding merupakan campuran antara thinner dan hardener (pengering) dan pengering, usahakan dalam proses ini, kayu benar-benar merata terkena sanding, bahalan sampai bagian sela-selanya.
7. menutupi pori-pori kayu
ini hanya dilakukan untuk meratakan tahap menutupi pori-pori kayu yang sebelumnya jika belum rata, namun jika pada proses sebelumnya sudah dirasa cukup, maka proses ini bisa langsung di lewati dan lanmgsung ke tahap berikutnya.
8. proses pengamplasan ke tiga
amplas yang di gunakan dalam tahap ini bisa menggunakan amplas 150-180 dan bisa secara manual atau menggunakan mesin amplas.
9. penyemprotan yang ke dua (menggunakan bahan warna)
setelah rampung (selesai) dengan tahap sebelumnya selanjutnya adalah melakukan penyemprotan warna bahan-bahan yang di gunakan untuk membuat warna adalah sanding sealer+thinner+woodstain (pewarna kayu), warna yang di gunakan tergantung selera atau pesanan.
10. proses pengamplasan ke empat
pada proses ini amplas yang di gunakan lebih halus lagi yaitu 200 – 240 dan cara pengamplasannya tidak boleh menggunakan mesin atau terlalu di tekan, karena jika terlalu di tekan warnanya bisa ikut hilang, dalam tahap ini sangat di butuhkan ke ahlian dan ke hati-hatian.
11. penyemprotan yang ke tiga (untuk meratakan warna)
12. proses pengamplasan ke lima
amlas yang di gunakan untuk tahap ini haruslah sangat halus untuk itulah amplas yang di pakai adalah amplas 240, sama seperti pengamplasan ke empat dalam tahap ini juga harus hati-hati, bahkan harus ssangat hati-hati dan pengamplasan harus di lakukan secara manual dengan cara sedikit mengambang (tak terlalu di tekan).
13. penyemprotan ke empat (menggunakan melamin)
melamine sendiri ada dua jenis yaitu melamin clear (me;lamin yang mengkilat) dan melamin doff (melamin yang pekat), bahan yang di gunakan untuk membuat melamin adalah melamin, thiner dan hardener (pengering).
14. pengeringan furniture
pengeringan bisa di lakuakn dengan cara mengeringkan secara alami atau dengan menggunakan lampu khusus yang di pakai untuk mengeringkan.
15. mengosok furniture dengan cairan pengkilap
cairan pengkilap biasa banyak tersedia dan bisa dengan mudah di beli di toko, setelah mengkilap furniture sudah siap untuk di pakai sendiri ataupun untuk diper jual belikan.