7 model kursi santai minimalis berbahan kayu jati

7 model kursi santai minimalis berbahan kayu jati

kursi santai atau orang sering juga menyebutnya sebagai kursi malas merupakan kursi yang sangat nyaman untuk digunakan sebagai tempat untuk bersantai dan ber malas-malasat saat sedang banyak waktu luang.
penyebutan kursi malas tentunya juga di sebabkan dari kebanyakan penggunanya yang menggunakan kursi untuk bermalas-malasan dan bersantai ria.

model kursi santai sekarang ini tentunya sudah sangat banyak sekali, mungkin ada ratusan model kursai santai bahakan mungkin ribuan, namun kali ini tentunnya DMF tak akan membahas semua model yang ada apa lagi membagiakan ribuan model tadi, tentunya selain membuat sobat bingung untuk memilih, pastinya juga akan menghabisakan banyak kuota bukan, untuk membuka ribuan gambar itu, untuk itulah kali ini DMF hanya akan membagikan 7 model kursi santai minimalis berbahan kayu jati, tentunya 7 kursi santai ini DMF pilihkan untuk sobat bukan tanpa alasan, alasannya adalah model ini merupakan model yang paling banyak diminati dan paling banyak di cari, selain itu, harganya juga sangat terjangkau dan bahan yang digunakan juga merupakan jenis kayu unggulan, yaitu kayu jati. baca juga : 7 Cara memilih furniture kayu jati dengan kualitas terbaik
7 model kursi santai minimalis berbahan kayu jati
model kursi malas kayu jati
kursi malas minimalis
kursi santai unik dari kayu jati
kursi longer minimalis
kursi pantai minimalis
kursi santai keren

kayu jati (teak) merupakan jenis kayu unggulan yang secara kualitasnya tak diragukan lagi, bahkan orang awam sekalipun pastinya tahu, bahwa kayu jati merupakan jenis kayu yang bagus dan awet jika di jadikan sebagai bahan dasar dalam pembuatan berbagai jenis furniture.

walaupun pada dasarnya kayu jati merupakan jeni kayu yang bagus dan berkualitas, namun tentunya kualitas tersebut tak akan bisa tercapai secara utuh dan sempurna jika kayu jati ditebang saat belum memasuki usia tebang (belum siap untuk ditebang).

untuk mencapai usia tebang, kayu jati memerlukan waktu minimal 5 tahun jika pertumbuhan kayu jati bagus, namun untuk mendapatkan kayu jati dengan kualitas unggulan biasanya kayu jati baru akan dipanen saat usia kayu jati mencapai 15 tahun.

tak heran jika harga kayu jati sangat mahal, karena memang lamanya waktu penanaman sampai kayu jati bisa siap panen, namun kebanyakan sekarang ini kayu jati Rata-rata dipotong pada usia 5 tahun bahkan kurang, sehingga kualitas kayu kurang bagus.

kayu jati yang masih muda biasanya akan mudah susut dan mudah pecah saat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan barang mebel.

cara mengenali kayu jati muda dan kayu jati tua

bagi kayu jati, usia memang sangatlah menentukan kualitas kayu, untuk itulah sobat juga harus bisa tahu bagai mana cara mengenali kayu jati yang masih muda dan kayu jati yang tua, yang tentunya kualitasnya lebih bagus. tujuannya adalah agar sobat nantinya tidak mudah tertipu dengan harga mebel jati yang murah namun ternyata bahan yang diguanakan adalah kayu jati yang masih muda dan cepat rusak.

selain mengetahui sendiri mana jati yang muda maupun tua sobat tentunya juga harus menanyakan pada seller (penjual) tentang bahan yan g digunakan apakah jati yang digunakan merupakan kayu jati tua atau kayu jati yang masih muda (sering juga disebut kayu jati putihan), itu sangat penting untuk dilakukan, tujuannya adalah agar tak terjadi miss komunikasi antara penjual dan pembeli.

sebenarnya tak terlalu sulit untuk mengetahui mana kayu jati yang tua dan mana kayu jati yang muda (jati putihan), karena sangat jelas terlihat pada warna kayu, tentunya saat kayu belum di finishing (di warna).
kayu jati muda memiliki warna yang didominasi dengan warna putih, dan hanya sedikit terdapat wara coklat pada bagian tengah kayu, berbeda dengan kayu jati tua yang warnanya justru kebalikannya, yaitu lebih didominasi oleh warna coklat dan hanya sedikit terdapat warna putih pada bagian tepi-tepi saja.
mungkin sering muncul pertanyaan, kanapa kayu jati yang masih muda sudah di tebang? padahal kualitasnya kurang bagus? bahkan mungkin sobat juga bertanya demikian.

alasannnya sangat sederhana dan sangat klise sekali yaitu faktor ekonomi, tentunya jika para pemilik pohon jati tidak mengalami masalah ekonomi pohon jati tak akan cepat ditebang dan di jadikan investasi bahakan kayu jati yang memiliki kualitas tinggi dan tentunya yang pohonnya sudah sangat besar, harganya bisa sampai puluhan juta rupiah, untuk satu puhonnya, lalu bagaimana jika ada ratusan pohon? sudah barang tentu menjadi investasi yang menjanjikan bukan, namun karena memang pertumbuhannya yang sangat lama, banyak yang terpaksa menjualnya untuk menambal kebutuhan hidup.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment