Mengenal pewarna kayu (Stain) berbahan dasar air atau Water-based Wood Stain
tentunya bagi para pelaku bisnis mebel sudah snagat tak asing lagi dengan namanya pewarna kayu baik berupa pernish, plitur maupun bahan lainnya yang pelarutnya biasanya menggunakan minyak atau thiner atau bahasa kerennya biasanya di sebut solvent-based yang saat ini memang masih paling banyak di gunakan.
Baca juga : 5 jenis kayu yang tahan terhadap air yang cocok untuk eksterior rumah
jenis-jenis kayu jati yang berkualitas diindonesia
dizaman yang serba canggih ini mulai banyak inovasi-inovasi salah satunya adalah munculah pernis atau Stain yang berbahan dasar air (Water-based), dan sekarang banyak juga sudah menjadi trend tersendiri dikalangan wood working, karena banyaka yang menilai bahwa pewarna kayu berbahan dasar air ini lebih mudah penggunaanya dan juga lebih ramah lingkungan.
pewarna kayu yang ramah lingkungan
untuk para pecinta woodworking rumahan, tentunya akan lebih memilih pewarna kayu berbahan dasar air ini, karena jika dilihat dari pengaplikasiannya tentunya akan jauh lebih mudah dan tidak terlalu ribet dan bahan pencampurannyapun tidak memiliki bau yang keras dan yajam seperti thiner, karena yang di butuhkan hanyalah air sebagai pelarutnya.
Baca juga : Cara dan tips ampuh menghilangkan bau asap rokok dari dalam ruangan rumah
Sekarang ini hampir semua produsen cat mulai ikut mengembangkan dan beramai-ramai memproduksi pernis yang komposisi utamanya berbahan dasar air, dan mulai serius dalam pengenalan barand produk-produk mereka, diantaranya Propa* yang saat ini merupakan raksasa untuk urusan baha Finishing Kayu, mengeluarkan brand terbaru mereka yang di beri merk dagang Propa* Ultran, Propa* Woodstain, Avia* mengeluarkan Lenkote Wood-Eco, Bio Industries dengan BioVarnish-nya, lalu ada Mowile*, Belaz*, Sayerlac*, Indana Staniqu*, dan tentunya masih banyak lagi dan masih akan makin bertambah banyak lagi brand-brand yang akan keluar.
jika berbicara tentang banyaknya, pastinya konsumen akan mulai bingung dengan produk mana yang terbaik, untuk bisa membuktikannya tentunya para konsumen harus mencobanya secara langsung, agar bisa tahu, mana yang kualitasnya bagus dan layak untuk memenangkan persaingan pasar dagang dan nantinya akan menguasai distribusi dalam pemasarannya.
Lebih bagus mana hasil solvent-based VS Water-based?
bagi para pekerja yang menggeluti permebelan kayu dan sudah terbiasa menggunakan pernih dengan pelarut thiner, tentunya kan merasa sedikit aneh dan kesulitan dan begitu juga sebaliknya. dan untuk mengukur hasil mana yang paling bagus desainmodelfurniture.com hanya bisa memberikan jawaban hasilnya sama saja dan kembeli ke selera masing-masing, karena dari kedua bahan tersebut karakteristik dan keunggulannya banyak perbedaan dan kedua bahan tersebut memiliki kelebihannya masing-masing yang tak bisa di bandingkan. namun jika yang di tanyakan mana yang lebih aman dan tidak terlalu menimbulkan bau yang tajam tentunya adalah si water based, namun ini hanya opini semata.