Kayu jati merupakan salah satu kayu paling favorit dan paling banyak dipilih, menjadi bahan utama dalam pembuatan segala jenis furniture. Dengan keindahan warna serat kayunya yang alami dan kekokohannya, kayu jati menjadi pilihan utama dalam berbagai jenis model konstruksi kayu.
Tidak bisa dipungkiri bahwa retakan yang timbul pada kayu jati dapat menjadi masalah yang mengganggu, dan membuat pemiliki furniture gusar, padahal barang furniture yang dipilih merupakan barang yang memiliki harga mahal, namun tiba-tiba muncul retakan, baik retakan kecil ataupun besar, tentunya kan sangat mengganggu.
Mengenali Apa Sebenarnya Penyebab Kayu Jati Bisa Retak
Bagi orang yang awam, tentunya keretakan pada barang furniture sudah merupakan masalah yang sulit untuk di tangani, bahkan tak jarang, bagi orang yang memiliki harta berlebih, jika ada kerusakan pada furniture, walaupun hanya berupa retakan kecil akan lebih memilih untuk menggantinya dengan produk baru.
Bagi yang memiliki harta berlebih mengganti dan membeli sebuah furniture baruj saat ada kerusakan bukanlah perkara besar, namun bagi yang uangnya pas-pasan atau kalangan menengah sekalipun tentunya hal itu masih sangat sulit untuk di lakukan, karena banyak perimbangan lain yang perlu dilakukan.
Baca: 7 Cara memilih furniture kayu jati dengan kualitas terbaik
Untuk bisa menghindari terjadinya kerusakan berupa keretakan pada furniture berbahan kayu jati, tentunya terlebih dahulu yang perlu dilakukan adalah bisa mengenali dan mengidentifikasi, apa sebabnya penyebab kayu jati retak, sehingga nantinya bisa melakukan pencegahan lebih awal. Berikut ini beberapa penyebab kayu jati retak yang kami rangkum dalam pembahasan kali ini.
1. Perubahan Suhu Yang Cukup Ekstrim
Salah satu penyebab utama yang menjadi pemicu retak pada kayu jati adalah fluktuasi kelembaban udara. Kayu jati yang terpapar secara ekstrem oleh perubahan suhu dan kelembaban cenderung mengalami kontraksi dan ekspansi, hal ini dapat menyebabkan munculnya retak-retak kecil pada permukaan kayu.
Penting untuk bisa memahami kondisi lingkungan tempat furniture kayu jati ditempatkan dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga kestabilan suhu dan kelembaban. Pada dasarnya kayu merupakan material yang akan selalu hidup dan masih bisa mengalami perubahan, walaupun sudah dalam bentuk barang jadi sekalipun.
Baca: Tips merawat kursi sofa ukiran jepara agar tetap awet dan terlihat seperti baru
Umumnya kayu akan mengembang saat cuaca dingin dan akan menyusut saat cuaca panas, sehingga tak heran jika banyak terjadi kasus pintu rumah yang terbuat dari kayu tiba-tiba seret atau sebaliknya, hal ini merupakan hal yang sangat umum dan wajar terjadi, karena terkadang perubahan yang terjadi bisa terlihat dengan jelas, terkadang juga hanya samar-samar dan tidak begitu berefek.
2. Pemasangan Yang Kurang Rapi Dan Presisi
Pemasangan yang kurang rapi dan presisi juga dapat menjadi pemicu kayu jati retak. Pemasangan yang terlalu kencang atau adanya ketidakseimbangan beban pada bagian tertentu dapat menciptakan tekanan yang tidak merata pada kayu, sehingga memicu terbentuknya retak, bahkan untuk kasus yang lebih ekstrim kayu bisa patah ataupun melengkung, karena tidak kuat menahan besarnya beban ketidak seimbangan dalam kontruksi.
Penting untuk memastikan bahwa produk yang dimiliki merupakan produk yang sudak melewati proses pemasangan dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan distribusi beban yang merata, sehingga bisa presisi dan tidak ada bagian yang menanggung beban terlelu berlebih, yang bisa merusak kontuksi barang.
3. Kurangnya Perawatan Yang Dilakukan
Kurangnya perawatan dan perlindungan kayu jati juga dapat menjadi penyebab retak yang signifikan pada kayu jati. Paparan langsung terhadap sinar matahari, air hujan, atau kelembapan ekstrem dapat merusak struktur kayu dan membuatnya lebih rentan dan mudah retak, sehingga dalam penempatan harus bener-benar di perhatikan.
Penerapan lapisan perlindungan kayu jati seperti pelitur atau cat khusus kayu dapat membantu menjaga kelembaban dan melindungi kayu dari kerusakan akibat elemen-elemen alam dan paparan sinar matahari secara langsung bisa menjadi salah satu perawatan yang ampuh yang bisa dilakukan untuk menjaga kayu agar tetap awet.
Cara Memperbaiki Retak Pada Kayu Jati
Jika sebelumnya belum sempat melakukan langkah pencegahan, karena belum mengetahui apa penyebab kayu jati retak, maka langkah yang bisa dilakukan adalah memperbaikinya, agar keretakan yang ada tidak makin menyebar. Berikut ini cara memperbaiki retakan pada kayu jati yang bisa kamu lakukan.
1. Tambal Menggunakan Filler Jika Mengalami Keretakan Kecil
Adapun cara untuk memperbaiki kayu jati yang telah retak dan masih dalam kategori retak ringan, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan penambalan menggunakan filler kayu (dempul kayu).
Baca: Cara mudah memperbaiki kursi tamu kayu jati yang retak
Filler kayu dapat digunakan untuk mengisi celah atau retakan pada kayu jati, dan menciptakan permukaan yang halus dan merata seperti sedia kala. Pemilihan filler yang sesuai dengan warna dan jenis kayu jati akan memberikan hasil yang lebih estetis dan menyatu dengan alami, jika belum bisa mendapatkan wana sesuai maka bisa dilakukan pewarnaan pada lokasi yang di beri filler untuk mendapatkan kesesuaian warna.
2. Beri Lapisan Pelindung Ulang (Finishing) Untuk Kasus Retak Lembut Dengan Lokasi Yang Banyak Dan Merata
Penting juga untuk mengaplikasikan lapisan perlindungan ulang secara berkala, terutama jika kayu jati terpapar secara langsung oleh elemen alam, seperti cahaya matahari. Perlindungan ini tidak hanya melibatkan pelitur atau cat, tetapi juga melibatkan penggunaan produk perawatan kayu khusus yang dapat menjaga kelembaban dan mencegah keretakan terjadi lagi.
Untuk proses finishing ulang, tentunya tidak bisa langsung dilakukan, namun perlu dilakukan Pemberisahan dulu, untuk menghilangkan finishing awal, jika memungkin kan bersihkan secara keseluruhan, namun jika tidak memungkinkan bisa dengan di aplas, sampai membentuk tekstur sedikit kasar, kemudian berikan filler pada bagian yang terlalu terlihat retaknya. Setelah semua selesai proses finishing bisa dilakukan.
3. Lakukan Restorasi
Dalam kasus terjadinya retak yang lebih parah, proses restorasi yang lebih intensif sangat di perlukan. Restorasi dapat melibatkan penggunaan teknik seperti pengencangan kembali bagian baut ataupun kayu yang sudah longgar, mengisi celah retakan dengan kayu dan juga lem epoxy resin.
Bagi yang tidak memiliki keahlian dalam bidang ini, sangat tidak disarankan untuk melakukan restorasi mandiri, disarankan untuk mancari jasa restorasi produk furnmiture atau bahkan melakukan proses restorasi secara menyeluruh oleh ahli kayu profesional untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
Dalam proses mengenali dan mengatasi retak pada kayu jati, kesabaran dan perawatan yang dilakukan terus-menerus menjadi kunci agar furniture awet. Selain memahami penyebabnya, langkah-langkah pencegahan yang diterapkan secara berkala akan menjadi investasi jangka panjang dalam menjaga keindahan dan kekokohan kayu jati, dengan melakukan langkah pencegahan, furniture kayu jati dapat tetap menjadi pilihan yang kokoh dan indah untuk berbagai keperluan konstruksi, tanpa terganggu oleh retak yang mungkin mengurangi daya tariknya.