Tips Finishing : Cara Mengatasi Getah Kuning Pada Kayu Jati Saat Di Aplikasikan Cat Duco Putih

Cara Mengatasi Getah Kuning Pada Kayu Jati Saat Di Aplikasikan Cat Duco Putih

Kayu jati merupakan salah satu kayu yang berkualitas tinggi dan banyak di gunakan sebagai bahan baku utama dalam produksi barang mebel.

Pada umumnya di jepara, barang yang di produksi mulai dari furniture jenis kursi, lemari, bufet sampai keitchen set dan jenis furniture lainnya.

Baca: Mengenal Ragam Jenis Kayu Berkualitas Yang Sering Dimanfaatkan Dalam Pembuatan Barang Mebel Di Jepara

Tak heran jika sekarang ini harga kayu jati dari hari ke hari makin naik dan akan terus mengalami kenaikan dari waktu ke waktu.

Memahami Apa Itu Getah Yang Muncul Pada Kayu Jati

Tingginya kualitas kayu jati tentunya sudah tidak diragukan lagi. namun, tahukah kamu, jika pada kayu jati ini memiliki pertahanan alami yang bisa meminimaisir datangnya hama rayap.

Baca : 9 Kelebihan Kayu Jati Untuk Material Furniture Dan Bangunan

Pertahanan alami yang ada pada kayu jati ini berupa minyak kayu (getah) yang ada pada bagian kayu jati.

Getah kayu jati ini merupakan suatu yang sangat lazim dan ada pada semua kayu jati, bahkan tetap ada pada kayu jati.

Walaupun kayu sudah dalam keadaan kering dan sudah melalui proses pengovenan kayu, getah akan tetap selalu ada didalam kayu jati.

Masalah Yang Di Timbulkan Oleh Getah Kayu Jati

getah pada kayu jatiDisisi lain, getah kayu jati menjadi salah satu pertahanan alami bagi kayu, namun disisi lain getah yang ada pada kayu jati ini bisa menjadi masalah bagi pelaku finishing.

Masalah ini akan muncul terutama jika ingin mengaplikasikan cat duco putih pada kayu jati. Getah yang ada pada kayu jati akan terus keluar.

Baca: Keuntungan finishing ulang barang mebel bekas

Mirisnya lagi bahkan saat kayu sudah dilapisi dengan cat duco putih getah akan trus keluar dan merusak warna cat duco putih pada furniture.

Getah yang keluar mengakibatkan cat putih muncul noda kekuningan yang akan menjadi masalah yang sangat krusial bagi para pelaku finishing.

Bagi para pelaku finishing dan produsen mebel, getah yang ada pada kayu jati menjadi salah satu momok yang paling di takuti, terutama bagi yang baru terjun dalam dunia finishing.

Produk yang awalnya sudah terlihat bagus dengan tampilan putih bersih, bisa tiba-tiba muncul noda kekuningan.

Noda kekuningan pada produk furniture tentunya akan sangat mempengaruhi secara keseluruhan terutama dari segi kualitas dan kerapian dalam pengerjaan.

Masalah getah merupakan masalah serius sehingga hal ini perlu di atasi, agar kepercayaan konsumen bisa selalu terjaga dan orderan makin lancar tentunya.

Cara Mengatasi Getah Pada kayu Jati

Untuk mengatasi getah yang muncul saat proses finishing, bisa dengan berbagai cara, mulai dari penggunaan bahan anti getah sampai pelapisan kayu menggunakan bahan lem epoxy sebagai dasarnya.

Baca: Jenis kayu jati yang berkualitas di indonesia

Pada umumnya penggunaan anti getah merupakan pilihan yang paling banyak di gunakan, selain lebih cepat, tentunya cara pengaplikasiannya lebih mudah.

Pemakaian anti getah hanya mengaplikasikan anti getah pada kayu sebelum di finishing.

Namun, apakah penggunaan anti getah ini bisa work 100 %?.

Tentunya terkadang masih kemingkinan gagal yang muncul walaupun kemungkinan kecil dan pada umum nya tiap merk anti getah memiliki ke ampuhan yang berbeda-beda.

Cara Mengatasi Getah Kayu Jati Menggunakan Epoxy

Selain penggunaan anti getah salah satu tekni yang paling banyak di gunakan adalah penggunaan epoxy sebagai lapisan dasar pada kayu.

Lapisan epoxy berfungsi sebagai penyumbat getah pada kayu, sehingga getah kayu yang keluar akan tertahan di bawah lapisan epoxy.

Cara Pengaplikasian Epoxy Sebagai Lapisan Dasar Dalam Finishing Kayu Jati

Untuk cara pengapikasannya pastikan untuk menyiapkan lem epoxy 2 komponen, lem epoxy 2 komponen merupakan lem yang terdiri dari lem (base) dan hardener (pengering).

penyebutan 2 komponen karena ke duanya terpisah, sehingga perlu campur sendiri secara manual, untuk merk bisa pilih bebas sesuai yang ada.

Rasio pencampuran untuk lem dan hardener adalah menggunakan 40 lem base dan 60 herdener, atau bisa juga dengan menggunakan 50:50.

Tujuan penggunaan herdener lebih banyak adalah agar lem lebih cepat kering.

Selain penggunaan campuran lem tambahkan juga bahan thinner, tujuan penggunaan thinner ini adalah untuk mempermudah dalam pengaplikasian.

Untuk mempercepat prosesnya umumnya pengaplikasian pada umumnya menggunakan spray gun (alat semprot).

Untuk pencampuran thinner, bisa dengan perkiraan saja, pastikan racikan tidak terlalu encer dan tidak terlalu kental, sehingga masih bisa di gunakan menggunakan alat spay gun.

Setelah semua racikan selesai di buat waktunya untuk di spay (di semprotkan) pada kayu jati yang akan di finishing.

Pastikan semua bagian terlapisi dengan racikan epoxy yang telah dibuat, kemudian setelah selesai, diamkan sampai mengering.

Baca: Cara memperbaiki retakan pada furniture berbahan kayu jati

Untuk mendapatkan hasil yang makin maksimal, jika dirasa masih ragu dan merasa ada yang kurang rata.

Pada tahap ini bisa juga di ulang, sehingga menjadi 2 lapis. setelah proses ini selesai proses finishing bisa dilanjutkan seperti biasanya.

Perlu di ingat, jangan mengamplas pada bagian yang telah di semprot menggunakan racikan epoxy, namun langsung saja di timpa menggunakan dasaran epoxy.

Dasaran yang di pakai merupakan Dasaran untuk cat duco, baru kemudian di aplas menggunakan amplas halus nomor 240.

Proses pengamplasan ini bertujuan untuk menyiapkan kayu untuk masuk ketahap warna dasar pada proses finishing dan membuat tampilan barang mebel lebih halus.

Setelah selesai bisa di lanjutkan ke proses clear coat dan barang mebel siap di pasarkan.

Selain cara yang telah di sebutkan ini tentunya masih banyak cara lain yang bisa di gunakan, dan mungkin tiap daerah memiliki cara lain yang berbeda.

Jangan ragu untuk mencoba berbagai macam cara yang paling efisien dan paling sesuai dengan prinsip kerja yang dimiliki.

Also Read

Bagikan:

Leave a Comment