Di era yang serba di gital seperti ini, tentunya sebagai seorang nasabah snagat penting untuk menjadi orang yang melek akan informasi dan teknologi, tujuannya adalah agar kita bisa mejadi Nasabah bijak, yang bisa menyikapi segala sesuatu permasalhan dengan bijak dan lebih peka dengan adanya kejahatan-kejahatan siber yang sering kali terjadi dan sangat meresahkan bagi para nasabah.
Nasabah sebuah Bank tentunya terdaftar dari berbagai wilayah dan kalangan yang sangat beragam, mulai dari masayarakat kota yang sudah lebih paham dan lebih melek tentang berbagai informasi dan teknologi, sampai masyarakat desa, yang sebagian besar masih sangat tertinggal dari sisi informasi dan teknologi dan kurang paham dengan adanya kejahatan siber.
Mengoptimalkan Peran penyuluh Digital dari Bank Rakyat Indonesia (BRI)
BRI sebagai salah satu Bank komersial di indonesia tentunya memiliki tanggung jawab yang besar untuk meberikan pelayanan terbaik demi menjamin kepusan dan menjaga data dan privasi nasabah. Salah satu upaya BRI adalah dengan mengoptimalkan peran penyuluh digital, tujuannya adalah agar nasabah bisa mendapatkan pendampingan saat mengakses layanan digital.
Tujuan utama dari pendampingan saat megakses layanan digital adalah untuk meningkatkan jumlah nasabah baru, khususnya yang melakukan pendataan melalui digital saving, memperbanyak jumlah transaksi melalui produk digital unggulan BRI (BRIMO) dan bisa mengedukasi nasabah tentang bagaimana cara bertransaksi lewat digital yang praktis, cepat dan aman.
BRI juga melakukan Culture Transformation (melakukan Perubahan perubahan pada seluruh organisasi, atau masing-masing departemen dan tim yang ada). Untuk mencapai tujuan penyuluh digital, sekurang-kurangnya harus ada tiga hal yang harus dimiliki oleh setiap unit kerja,yaitu menentukan target yang harus dicapai, menetapkan strategi untuk mencapai target dan Usaha yang dibutuhkan untuk mencapai target dengan sempurna, Ke tiga poin tersebut harus bisa dipenuhi dari jabatan paling terendah sampai pemegang jabatan tertinggi dan daerah penempatan dimanapun, bersatu padu demi tercapainya visi BRI menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Finacial Inclusion.
Tips Menjadi Nasabah Bijak
Untuk bisa terwujudnya sebuah ekosistem yang saling melengkapi, tentunya peran nasabah dan peran pihak Bank harus seirama dan saling melengkapi, dari pihak bank memberikan keamanan yang maksimal dan dari pihak nasabah juga harus bisa menjadi nasabah yang bijak yang mengerti dan paham dengan resiko, sehingga bisa lebih hati-hati dan di imbangi dengan melakukan hal-hal berikut ini :
1. Menjadi Nasabah yang Melek informasi digital
Poin pertama merupakan poin yang sangat penting bagi seorang nasabah, karena kejahatan siber merupakan kejahatan yang dilakukan melalui dunia digital, dan caranya pun sangat beragam, mulai dari kejahatan scaming, phising, voice phising, SIM swap, OTP (on- time Pasword) dan lainnya, yang tujuannya dalah mencuri data nasabah, mulai dari data pribadi sampai pasword ATM yang tujuannya adalah untuk mencuri uang Nasabah.
Yang menjadi masalah adalah ketika nasabah tidak paham dengan adanya informasi seperti ini tentunya akan sangat mudah sekali terjebak dalam kejahatan siber ini, karena selain melakukan scam melalui mesin atm dan smartphone, kejahatan scaming juga bisa dilakukan dengan cara menyebar link phising melalui berbagai platform digital, sehingga perlu di waspadai jika ada yang memberi link yang mencurigakan, jangan asal di klik, akan lebih baik di biarkan, atau langsung di hapus saja.
2. Lindungi data pribadi
Penyalahgunaan data pribadi bisa terjadi pada semua orang, terlebih pada masyarakat yang kurang perduli dengan privasi data pribadinya sendiri. tujuan dari melindungi data pribadi. Untuk mencegah terjadinya pencurian data atau Identity Theft upaya yang bisa dilakukan adalah:
➤Jangan umbar data diri dan kartu identitas (ktp, sim, kk, stnk dll.)
➤Jangan mau jika ada yang minta anda untuk di foto bersama dengan KTP
➤Musbahkan foto copy KTP sebelum di buang
➤Jangan berikan kode OTP pada siapapun (biasanya kode dikirim melaui SMS, Chat dan Email)
Selalu waspada dan amankan data pribadi
3. Selalu pantau transaksi keluar masuk
Untuk memantau transaksi keluar masuknya uang, tentunya bisa dengan mudah di lakukan pengecekan melalui aplikasi mobile banking, jika ponsel anda belum mendukung, tentunya transaksi juga bisa di pantau melalui SMS Banking, dengan cara mendaftarkan terlebih dahulu, nomor yang ingin di gunakan untuk menerima SMS Banking, jika ada transaksi mencurigakan entah dana keluar ataupun masuk yang tidak anda lakukan, segera lapor ke bank terkait, jika waktu kejadian masih pada waktu jam kerja Bank, maka usahakan segera melapor ke Bank, tujuannya adalah untuk memblokir sementara akun bank, agar saldo nasabah tetap aman.
4. Gunakan Kartu ATM dengan bijak
Selain menjaga agar ATM tidak rusak ataupun hilang, tentunya nomor-nomor yang terdapat di atm juga penting, jangan salal di beritahukan pada sembarang orang. mengganti pasword ATM secara berkala juga menjadi poin penting yang tak boleh untuk terlewatkan, karena hal tersebut merupakan himbauan langsung oleh pihak bank, bahkan di beberapa bank, ketika ATM di masukan ke mesin ATM biasanya setelah beberapa bulan pengguanaan akan muncul otomatis saran untuk mengganti PIN (Pasword).
5. Gunakan Aplikasi Mobile banking yang resmi
Poin yang terakhir ini juga merupakan poin ynag sangat penting, karena biasanya kejahatan siber juga sering di mulai dari aplikasi-aplikasi abal-abal yang sumbernya kurang jelas, yang bertujuan untuk mengambil data pemakai. Untuk aplikasi Resmi Dari BRI namanya adalah BRImo BRI (Dari PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk.), jangan sampai salah aplikasi, agar transaksi tetap bisa dilakukan dengan aman dan nyaman, untuk detainya bisa di lihat pada gambar di bawah ini.
Pendaftaran akun BRImo BRI bisa dilakukan di kantor-kantor terdekat melalui pegawai bank terkait, anda tak usah malu dan segan untuk meminta bantuan, karena hal tersebut merupan tugas karyawan BRI sebagai Penyuluh Digital, yang mengemban tugas pendampingan dalam proses pendaftaran bagi para nasabah.
Jenis-jenis cyber crime (Kejahatan siber) yang perlu kamu tahu
Ada beberapa jenis kejahatan siber yang seringkali terjadi di indonesis, di antaranya adalah :
1. Pencurian Account User
Pencurian akun, merupakan salah satu kasus yang Yang paling sering terjadi, entah itu akun sosmed maupun akun email, karena keduanya merupakan akun yang sangat rawan untuk di retas bahkan bagi pelaku cyber crime yang belum pro sekalipun.
2. Melakukan pembajakan situs web (Deface)
Bagi para Pemilik website pribadi maupun website toko online, tentunya hal ini sangat berbahaya, karena selain data pemilik, tentunya data pembeli (konsumen) yang sudah pernah melakukan transaksi juga ikut di ambil.
3. Menanamkan virus dan Trojan
dalam proses menanam virus tentunya tidak harus menggunakan flasdisk (media penyimpanan yang nyata), akan tetapi bisa melalui tautan link juga, yang tentunya akan sangat susah untuk terdeteksi.
4. Denial of service Attack (DOS)
Untuk tipe ini biasanya yang di serang terlebih dahulu adalah server dalam jaringan komputer, sehingga server tidak bisa berjalan dengan normal dan pihak lain juga tidak bisa masuk untuk mengakses servernya.
5. Carding
Beberapa tahun yang lalu sempat booming sekali tentang carding ini. carding merupakan pembelian barang di internet menggunakan kartu kredit palsu.
6. Cracking
Cracking merupakan percobaan memasuki sistem secara paksa atau secara singkatnya bisa juga di sebut pembobolan yang dilakukan dengan meretas sistem keamanan software atau komputer yang tujuan mengarah ke kriminalisme dan merugikan orang lain.
Sumber : Widodo. 2013, Memerangi Cyber Crime : Karakteristik, Motivasi dan Strategi penanganan Dalam Perspektif Kriminologi, Aswaja Pressido, Yogyakarta.